Seratus Satu Butir Telur
Suatu hari, keluarga tupai sedang berkumpul di atas meja makan. Saat itu musim dingin, sehingga tupai tidak bisa keluar dari rumah. Mereka mengurung diri di rumah dan memakan persediaan makanan yang sudah disiapkan sebelum musim dingin tiba. Namun, malam ini, persediaan makanan mereka tinggal satu butir telur. “Kita tinggal memiliki satu butir telur. Itu tidak akan cukup untuk kita berempat,” kata Ibu Tupai. “Tidak apa, Ibu. Kita bisa membaginya untuk berempat.” Jawab Ayah Tupai. “Aku lapar sekali, Ibu. Masakkan saja satu telur itu,” kata Anak Tupai. Mendengar itu, Ibu Tupai dengan sedih mengambil satu telur persediaan terakhir mereka. Ia ingin menggoreng telur itu. Tiba-tiba, seseorang mengetuk pintu rumah mereka. Ayah Tupai bergegeas membukakan pintu. Ternyata yang datang adalah seekor Kelinci. “Ada apa, Kelinci?” kata Ayah Tupai. “Aku ingin meminta bantuamu. Anakku sakit karena sudah tidak makan selama dua hari, sedangkan kami sudah tidak punya persediaan makanan lagi. Bolehkah aku